Rabu, 24 Oktober 2012
Dinamika Politik di Indonesia
Berbicara tentang politik, pasti pikiran kita seketika menjurus ke dalam sebuah negara. Kasus-kasus pemerintahan pun terikat kuat dengan politik. Tak dapat dipungkiri agi sebuah negara yang berdiri pasti tak lepas dengan adanya suatu politik. Entah politik itu membawa aura positif ataupun negatif. Lalu bagaimanakah dinamika politik yang terjadi di Indonesia?
Perkembangan Indonesia sebagai suatu negara demokrasi telah mengalami pasang surut. Masalah pokok yang dihadapi bangsa Indonesia ialah bagaimana meningkatkan kehidupan ekonomi dan membangun kehidupan sosial dan politik. Demokrasi dalam masyarakat yang beraneka ragam pola adat budayanya. Masalah ini berkisar pada penyusunan suatu sistem politik dengan kepemimpinan cukup kuat untuk melaksanakan pembangunan ekonomi serta character and nation building, dengan partisipasi rakyat, sekaligus menghindarkan kediktatoran seseorang, partai ataupun militer.
Indonesia merupakan sebuah negara kesatuan yang menggunakan sistem politik demokrasi. Dimana warganya bebas meng-apresiasikan pendapatnya. Namun, seiring berjalannya waktu hingga detik ini masih saja ada budaya politik yang kurang men-demokrasi. Contohnya saja budaya politik kaula, salah satu budaya politik yang masih menganut 'mempertahankan yang awal'. Maksud dari 'mempertahankan yang awal' adalah warga masih memihak dan memilih apa yang dipilih oleh orang tua, keluarga, atau nenek dan kakek buyut mereka.
Selain itu pula adanya kasus money politic yang dalam arti lain adalah membeli hak warga dengan sesuatu. Contohnya saja pada kampanye sebuah partai politik yang membagikan sejumlah uang untuk mendapatkan suara dari rakyat. Melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme. Secara tidak langsung itu menjadi salah satu dinamika politik yang terjadi di Indonesia.
Dan tak terlepas juga dari peperangan antar kubu dalam politik. Di sini terpampang jelas bahwa kubu yang satu dengan yang lain saling menjatuhkan dan menjelek-jelekkan. Tak usah jauh-jauh menyelam jauh kelicikkan para penjahat berdasi itu, cukup melihat dalam persidangan paripurna yang terjadi belum lama ini. Banyak sekali intrik, kejanggalan, dan kepentingan dalam tiap-tiap perkataan yang dikeluarkan oleh tiap-tiap partai politik. Terbaca jelas bahwa tiap-tiap partai politik membawa pencitraan dihadapan rakyat.
Author:
tatanov07
Label:
by rahminovitadwiyanti
0 komentar:
Posting Komentar