Rabu, 24 Oktober 2012
Remaja Memandang Jogja Istimewa
Yogyakarta pertama kali berstatus provinsi pada 5 September 1945, ketika Raja Ngayogyakarto Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono IX bersama Paku Alam VIII menyatakan bahwa Negeri Ngayogyakarto Hadiningrat adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang diproklamirkan Soekarno Hatta pada 17 Agustus 1945.
Ketika Indonesia diproklamasikan sebagai suatu negara merdeka oleh Soekarno Hatta, sebenarnya Kerajaan Yogyakarta dan begitu juga kerajaan-kerajaan lain di wilayah bekas jajahan Belanda bisa saja melepaskan diri dari NKRI.
Namun ternyata Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Paku Alam VIII memberikan dukungan terhadap NKRI dan dalam amanat yang ditandatangani Sri Sultan bersama Paku Alam menyatakan
"Bahwa Negeri Ngajogjakarta Hadiningrat jang bersifat keradjaan adalah daerah istimewa dari Negara Republik Indonesia."
Selain itu pandangan-pandangan keistimewaan Jogja juga sangat tertanam dalam hati dan sanubari para remaja. Banyak para remaja Jogja yang mencintai kebudayaan Jogja, kultur, dan ciri khas dari Jogja. Berbagai remaja yang berasal dari luar Jogja hingga asli Jogja sendiri pun turut serta dalam keindahan keistimewaan Jogja. Banyak para remaja berasal dari luar Jogja yang menganggap bahwa keistimewaan Jogja itu terdapat pada sistem pemerintahan, kuliner, fashion, tempat perbelanjaan, kultur budaya, tata krama, pelajar, dan upacara adat. Semuanya hanya dimiliki oleh Jogja, dari sekian daerah hanya Jogjakarta sajalah yang memiliki sistem pemerintahan monarki, dimana pemerintahan dipimpin oleh kerajaan.
Sudah sekitar 67 tahun Jogja bergelar sebagai daerah yang istimewa. Selama itu pula Jogja berhasil gagah mempertahankan ciri khas kebudayaan tradisionalnya. Jogjakarta istimewa itu juga dikarenakan Jogjakarta kebudayaannya masih kental dan warganya masih mempertahankan bahasa daerah mereka sebagai bahasa keseharian, sedangkan di daerah-daerah lain bahasa daerah mereka sudah mulai bercampur dengan bahasa Indonesia. Jogjakarta juga istimewa karena Jogjakarta memiliki tittle 'Kota Pelajar' dimana banyak para remaja atau pelajar dari penjuru Indonesia yang menuntut ilmu di kota Gudeg ini. Secara tidak langsung mereka menjadi bagian dari Jogjakarta. Ramah juga menjadi tradisi yang ciri khas, saling menghormati satu dengan yang lainnya membuat Jogjakarta menjadi kota orang-orang ramah dan santun. Keistimewaan Jogjakarta juga terpampang jelas ketika merayakan HUT Jogjakarta, dimana setiap pelajar, pegawai, dan warga besar kota diwajibkan menggunakan pakaian tradisional Jogjakarta. Ini mencerminkan masih adanya partisipasi para remaja untuk meningkatkan kualitas keistimewaan Jogjakarta.
Jogjakarta juga memiliki keistimewaan tempat wisatanya seperti Gunung Merapi, Tugu yang terletak di pusat kota, alun-alun utara yang merupakan halaman depan Kraton, Kraton itu sendiri, alun-alun selatan yang merupakan halaman belakang dari Kraton, dan pantai-pantai Parangtritis yang terletak segaris dari utara ke selatan.
Demikianlah bukti-bukti pandangan para remaja Jogjakarta memandang Jogja Istimewa.
Author:
tatanov07
Label:
by rahminovitadwiyanti
0 komentar:
Posting Komentar