Kamis, 29 Maret 2012

kehidupan dibawah jembatan sarjito








Kalian pasti tau, bahwa ada kehidupan dibawah jembatan Sarjito. Yup, jembatan yang menghubungkan antara jalan Monjali dan UGM itu.
Nah, aku paham. Walaupun kalian menyadari bahwa dibawah jembatan yang berumur jagung itu ada kehidupan, namun pasti kalian belum tau apa saja kegiatan mereka untuk menyambung hidup.
Nah, dalam blog ini. Aku akan berbagi cerita mengenai seluk beluk kehidupan mereka.
Mereka memang tak terlihat di pelupuk mata masyarakat besar Jogja, namun jangan salah. Meskipun terpinggir, banyak hal yang patut kita contoh dari mereka.
Yah, seperti kesetiaan, gotong royong, kebersamaan, dan kerja keras tanpa mengeluh.
Nah, dengan dasar 4 hal itulah mereka menyambung hidup mereka. Saling rukun antar warga tanpa pandang bulu’.
KESETIAAN, yah meskipun hidup dengan kekurangan, namun mereka tetap setia satu sama lain. Berbahagia bersama keluarga kecil yang mereka miliki. Hidup dengan seadanya, tinggal di istana mereka sendiri, dan menikmati hidangan yang mampu membuat lambung mereka bertahan hingga mentari esok.
GOTONG ROYONG. Hal ini mereka terapkan bukan hanya dalam lingkup keluarga saja, namun dalam kegiatan bersama warga yang lainnya. Menangkap ikan, menyusun gundukan dari pasir, hingga memancing ikan di kali.
KEBERSAMAAN. Nah, inilah hal yang sangat penting bagi kita makhluk sosial. Kebersamaan yang mereka terapkan ini sangat berpengaruh besar terhadap kehidupan. Mereka selalu menjaga kebersamaan dibawah atap seng tersebut, dan kebersamaan warga di derasnya aliran sungai itu.
KERJA KERAS. Selain tinggal di tempat yang kecil, dan memiliki kamar mandi yang dibangun sendiri. Setiap ingin menggunakan MCK, mereka harus menguras keringat untuk bolak-balik menyiduk air kali yang tidak lain juga sebagai tempat pembuangan akhir.  Mengisi bak mandi yang hanya berukuran 1 meter itu membutuhkan 15 cidukan ember, dan mereka harus menempuh jarak 100-200 meter, untuk turun ke kali.
Bayangkan kawan, pernahkah kalian berfikir untuk merasakan hal tersebut? Apalagi di era kini yang sudah tercipta barang-barang siap pakai.

0 komentar:

Posting Komentar